Info

6/recent/ticker-posts

Jim Jones Pemimpin Karismatik yang Bertanggung Jawab atas Perintah Mengerikan Bunuh Diri Massal di Jonestown

Jim Jones Pemimpin Karismatik yang Bertanggung Jawab atas Perintah Mengerikan Bunuh Diri Massal di Jonestown

Bunuh Diri Massal di Jonestown
Bunuh Diri Massal di Jonestown & Foto Jim Jones 

Tragedi Jonestown adalah salah satu peristiwa paling mengerikan dalam sejarah Amerika Serikat. Pada tanggal 18 November 1978, lebih dari 900 orang tewas dalam bunuh diri massal di sebuah pemukiman yang disebut Jonestown. Peristiwa ini mengungkapkan dampak dahsyat pengaruh seorang pemimpin sekte fanatik, Jim Jones, dan menggambarkan bagaimana mimpi utopia dapat berubah menjadi mimpi buruk. Pembahasaan kali ini akan membahas latar belakang, perkembangan, dan akhir tragis dari Tragedi Jonestown.

Tragedi Jonestown dimulai dengan pendirian sekte yang dikenal sebagai Peoples Temple oleh Jim Jones pada tahun 1950-an. Pada awalnya, gereja ini memiliki misi sosial yang mulia dan terlibat dalam aktivitas kemanusiaan serta perjuangan hak sipil. Namun, seiring berjalannya waktu, Jim Jones mulai menunjukkan perilaku otoriter dan semakin mengendalikan anggotanya.


Foto Jonestown Berpidato
Foto Jonestown Berpidato

Jim Jones berhasil mengumpulkan pengikut, terutama dari kalangan warga Afrika-Amerika yang tertarik dengan pesan anti-rasisme dan persamaan dalam sekte ini. Awalnya berdiri di Indianapolis, gereja ini kemudian pindah ke California sebelum menetap di San Francisco pada tahun 1971. Namun, tanda-tanda negatif mulai muncul, dengan laporan penipuan, penganiayaan, dan kerja paksa yang diarahkan kepada anggota, termasuk anak-anak.


Tak tahan dengan kritik dan tekanan yang meningkat, Jones memutuskan untuk membawa pengikutnya ke Guyana pada tahun 1977. Tujuan pindah ke Guyana adalah untuk membangun utopia sosialis. Mereka mengubah wilayah hutan kecil di Guyana menjadi pemukiman yang disebut Jonestown. Namun, realitas sosialisme di Jonestown sangat jauh dari janji utopia. Anggota dipaksa untuk bekerja berjam-jam dengan makanan yang sangat terbatas. Hanya Jones dan beberapa anggota terdekatnya yang memiliki akses ke makanan yang layak.

Kondisi di Jonestown semakin memburuk pada tahun 1978. Para anggota menderita diare dan demam, tetapi tidak mendapat perawatan medis yang memadai. Jones lebih suka memberikan ceramah daripada perawatan kesehatan, dan ia mempertahankan kontrol total atas anggota sekte, bahkan ketika mereka ingin tidur.

Pada bulan November 1978, seorang anggota DPR AS dari California, Leo Ryan, bersama sejumlah orang dan reporter, memutuskan untuk mengunjungi Jonestown. Mereka berusaha untuk memeriksa kondisi di sana dan membantu anggota yang ingin keluar. Meskipun sulit untuk mencapai Jonestown, mereka berhasil menemui Jones dan beberapa anggota sekte.

Awalnya, kunjungan Ryan berjalan baik-baik saja. Ryan disambut dengan hangat oleh Jones dan orang-orang yang tinggal di Jonestown. Ia juga disajikan pertunjukan musik dan tari yang dibawakan oleh anak-anak kultus. Namun, Ryan segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di Jonestown. Ia melihat bahwa orang-orang Jonestown tampak ketakutan, lelah, dan kurus. Ia juga mendapat catatan-catatan rahasia dari beberapa orang kultus yang meminta bantuan untuk keluar dari Jonestown.

Ryan kemudian mengumumkan bahwa ia bersedia membawa siapa pun yang ingin pergi bersamanya. Sekitar 15 anggota kultus mengambil tawaran Ryan dan bersiap-siap untuk meninggalkan Jonestown. Namun, Jones merasa terkhianati dan marah. Ia mengirim beberapa pengawalnya untuk menyerang Ryan dan delegasinya di bandara Port Kaituma, tempat mereka menunggu pesawat untuk kembali ke Georgetown, ibu kota Guyana. Dalam serangan tersebut, Ryan dan empat orang lainnya tewas, sementara beberapa orang lainnya terluka.


Perintah Bunuh Diri Massal Jim Jones


Para Warga Jonestown yang Bunuh Diri Dengan Meminum Sianida
Para Warga Jonestown yang Bunuh Diri Dengan Meminum Sianida

Kedatangan Leo Ryan memicu reaksi ekstrem dari Jim Jones. Setelah serangan terhadap rombongan Ryan, Jones memberikan perintah untuk melakukan bunuh diri massal kepada pengikutnya. Lebih dari 900 orang, termasuk anak-anak, diberi minuman beracun yang mengandung sianida.
Sebuah rekaman menggambarkan momen-momen terakhir ini, di mana anggota sekte memberikan ucapan terima kasih sambil minum racun. Jones menyebut aksi ini sebagai "aksi revolusi" untuk melindungi anak-anak dari serangan.

Beberapa anggota kultus menuruti perintah Jones dan minum racun tersebut secara sukarela. Namun, banyak juga yang menolak atau ragu-ragu. Mereka kemudian dipaksa atau disuntik dengan racun oleh para pengawal Jones yang bersenjatakan senapan dan busur panah. Beberapa orang juga mencoba melarikan diri ke hutan atau bersembunyi di bawah bangunan, tetapi sebagian besar tertangkap atau ditembak mati.

Dalam waktu kurang dari satu jam, hampir semua anggota kultus di Jonestown tewas karena keracunan sianida. Hanya sedikit yang selamat, baik karena berhasil melarikan diri atau berpura-pura mati. Jones sendiri ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya, diduga karena bunuh diri atau dibunuh oleh salah satu pembantunya.

Jonestown menjadi Peristiwa yang mengguncang dunia pada saat itu terutama masyarakat Amerika Serikat yang dibilang peristiwa yang mengerikan di dunia, tragedi ini melibatkan warga sipil warga Amerika dalam sejarah. Sehingga hal ini menjadi sebuah contoh fenomena kultus agama yang menyesatkan dan merugikan semua pihak. Semoga saja dalam peristiwa ini tidak ada yang terulang lagi untuk kedepannya karena ini sangat tidak masuk akal dan merugikan orang yang tidak bersalah bahkan anak-anak.

Posting Komentar

0 Komentar

Recent, Random or Label